Bahan kemasan yang cocok untuk mengemas makanan

bahan kemasan makanan

Pengemasan biskuit dan confectionary melibatkan kreativitas, serta memperhatikan peraturan keselamatan dan perilaku konsumen. Inilah pandangan yang lebih dalam tentang apa yang harus diperhatikan oleh perancang kemasan makanan saat memutuskan bahan yang sesuai.

Umum dalam Kemasan Makanan

  • kardus
  • aluminium
  • logam
  • plastik
  • kaca

Pembungkus aluminium foil efektif untuk mengawetkan produk makanan karena dapat mengambil berbagai bentuk dan menjaga makanan tetap aman dari udara dan elemen lingkungan lainnya.

Berbagai macam kemasan yang terdiri dari karton karton dan nampan sel sering digunakan untuk dekorasi, terutama untuk cokelat premium. Foil fleksibel dan tersedia dalam berbagai ketebalan.

Kaca populer karena memberikan perlindungan yang kuat dan dapat dibentuk dengan berbagai cara, meskipun dapat pecah dalam proses pengiriman. Namun, perlu diingat bahwa gelas mengandung natrium hidroksida, dan partikel kecil itu dapat bercampur dengan air suling di dalam wadah, jika disimpan lebih dari satu tahun.

Plastik banyak digunakan untuk kemasan karena biaya, kenyamanan, dan penampilannya yang mengkilap, tetapi juga menghasilkan banyak limbah yang menyinggung kelompok lingkungan.

Biasanya begitu bungkus plastik dibuka, makanan harus langsung dikonsumsi, kecuali sudah dilengkapi zip lock. Termasuk model kemasan masa kini seperti standing pouch printing yang sudah popular beberapa tahun belakangan ini.

Salah satu masalah besar dengan plastik selain toksin, adalah dapat diserap oleh bahan kimia lain. Ketika plastik dibuang ke sistem air alami, mereka dapat dikonsumsi oleh ikan yang menyebarkan racun ketika dimakan oleh manusia.

Salah satu alasan pemerintah tertentu menyerukan pengurangan plastik adalah karena telah berkontribusi pada perusakan kehidupan laut.

Menjadikan Keamanan Pangan sebagai Prioritas Utama

Ajakan bertindak baruKeamanan produk adalah perhatian utama di antara desainer kemasan makanan. Makanan harus diawetkan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa mengganggu isinya. Kemasan harus mampu menahan unsur-unsur lingkungan seperti kotoran, debu, kelembaban, jamur dan bakteri.

Bahkan kebocoran udara kecil dapat menyebabkan kerusakan makanan. Plastik akhirnya terdegradasi, sedangkan logam memberikan kekuatan yang lebih tahan lama. Logam bekerja dengan baik untuk kemasan makanan karena bahannya yang kuat dan tidak mudah pecah.

Produk makanan apa pun yang cepat teroksidasi membutuhkan wadah kedap udara. Produk segar dapat diawetkan dengan baik dengan lembaran foil tipis. Kaleng timah memiliki tingkat toksisitas yang rendah dan tidak rentan terhadap karat atau korosi.

Bersama dengan logam lain, timah dan aluminium memberikan perlindungan paling efektif terhadap kontaminasi. Menyimpan makanan pada suhu yang tepat juga penting untuk masalah kesehatan.

Tumbuh Penerimaan Keberlanjutan

Salah satu alasan pemasar makanan ingin merangkul keberlanjutan adalah karena konsumen semakin membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan. Orang-orang membaca lebih banyak tentang lingkungan dan ingin menjadi bagian dari solusi daripada masalah.

Industri pengemasan makanan semakin merangkul tanggung jawab sosial perusahaan dengan mengembangkan produk dan pengemasan yang lebih berkelanjutan. Ini membantu meningkatkan kepercayaan dengan konsumen dengan berbagi nilai-nilai yang luas.

Bahan yang dapat didaur ulang, seperti pelat timah dan aluminium, telah disukai oleh para pengemas makanan. Kedua bahan tersebut dapat digunakan berulang kali dan cukup fleksibel agar sesuai dengan berbagai macam bentuk dan ukuran.

Alasan bentuk kemasan penting adalah karena mereka sesuai dengan rangsangan visual. Kemasan besar mengomunikasikan nilai yang berbeda dari kemasan kecil, seperti halnya bentuk yang tidak biasa dianggap istimewa bagi konsumen, dibandingkan dengan bentuk yang umum.

Tinplate dan aluminium dapat diproduksi secara massal dengan cepat dan terjangkau. Pelat timah dapat digunakan untuk beberapa jenis tutup kedap udara yang berbeda di atas kaleng aluminium.

Pelat timah dan aluminium jauh lebih andal daripada kantong plastik dalam hal melindungi produk dalam proses pengiriman. Memperpanjang umur simpan sebanyak mungkin merupakan faktor penting dalam perencanaan ritel dan keberlanjutan. Keberlanjutan dapat diukur dengan banyak cara, termasuk kualitas. Baik aluminium dan timah dapat didaur ulang tanpa henti tanpa kehilangan kualitas.

Cairan dan bubuk dapat dikemas dalam berbagai cara, yang membuat bahan fleksibel seperti aluminium menjadi praktis. Aluminium adalah bahan kemasan populer di industri minuman karena memerintahkan tingkat daur ulang tertinggi dari bahan kemasan lainnya.

Kepatuhan Pemerintah

Jalan pintas pada keamanan kemasan makanan dapat menyebabkan denda serius yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Pelabelan tidak hanya harus akurat dan menghindari bahasa yang menyesatkan, tetapi juga harus berisi informasi spesifik tentang produk dan produsen.

Alasan utama peraturan pengemasan adalah untuk melindungi konsumen dari mencerna makanan busuk yang dapat menyebabkan bahaya kesehatan. Sangat penting bagi pemasar makanan untuk melindungi reputasi mereka, karena penarikan besar-besaran dapat merusak citra perusahaan.

Pertimbangan Bahan Kemasan

  • komposisi kimia dari produk makanan
  • nilai estetika
  • bentuk, ukuran, berat dan kapasitas
  • kualitas tahan panas
  • jenis perangkat pengikat

Kesimpulan

Kemasan telah menjadi bentuk branding di dunia konsumen modern. Oleh karena itu, harus cukup menarik untuk menonjol dalam pengaturan ritel dan memenuhi persyaratan keamanan pangan dan umur simpan.

Leave a reply